Bapak dan Ibu Guru Sedang Serius mendengarkan Materi Workshop yang Disampaikan oleh Usman Roin, M.Pd. |
SMA Islam Temayang bekerja
sama dengan Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro menggelar Workshop
Literasi Numerasi dan Jurnalistik.
Workshop yang digelar Sabtu (16/9/23), bertema “Implementasi Kurikulum
Merdeka Literasi Numerisasi dan Jurnalistik” itu diikuti oleh tenaga pendidik
dan non kependidikan bertempat di aula sekolah.
Kepala Sekolah SMA Islam
Temayang, Moh. Syamsudin, S.Ag. S.Sos., mengatakan bila hadirnya workshop tersebut bisa dijadikan sarana tenaga pendidik dan kependidikan untuk meng-upgrade diri dalam hal literasi
numerasi dan jurnalistik agar bisa diimplementasikan pada
Kurikulum Merdeka.
Beliau juga menambah, workshop
yang diadakan juga bermanfaat untuk membangun branding sekolah melalui
kualitas guru yang cakap dalam hal menulis. Apalagi, pesatnya teknologi
informasi menuntut digitalisasi kegiatan baik pembelajaran dan non pembelajaran
agar bisa diupload di website sekolah serta media online
dan cetak.
“Workshop ini sangat perlu
mengingat era kini, digitalisasi kegiatan
pembelajaran dan non pembelajaran menjadi kebutuhan,” jelasnya.
Sementara, Pemateri Usman
Roin, M.Pd., yang merupakan Dosen Prodi PAI UNUGIRI, menyampaikan bila alasan
guru kudu menulis karena modal sebagai penulis murah. Kemudian bebas waktu
pengerjaan. Selain itu, bahan tulisan yang melimpah ruah, serta bisa
menghasilkan popularitas dan finansial.
“Karena modal jadi penulis
itu mudah dan meriah, mari jadi penulis bapak dan ibu,” pintanya.
Usman panggilan akrab
Usman Roin juga menyampaikan, bila melalui website sekolah yang dikelola
dengan sunguh-sungguh, bisa dijadikan sarana berbagi pengalaman pembelajaran.
Caranya, guru bisa menuliskan formula pembelajaran mapel tertentu yang mudah
diterima dan dipahami oleh peserta didik.
“Misal bapak ibu yang
mengajar Matematika atau Bahasa Inggris. Kok panjenengan bisa memberi
metode khusus sehingga peserta didik mudah memahami dan senang terhadap
pembelajaran, itu bisa menjadi konten tulisan,” jelasnya.
Mengakhiri paparan, Usman
juga tidak lupa menjelaskan konten apa saja yang bisa diisi oleh dewan guru di website
sekolah, serta media massa baik online maupun cetak yang bisa dikirimi
tulisan.
Salah satu Guru Bahasa
Indonesia SMA Islam Tematang, Vivi Khusnatin Sasena,
S.Pd., mengatakan bila workshop tersebut dirinya bisa mengetahui dunia jurnalistik
implementasinya dalam Kurikulum Merdeka. Apalagi, hasil dari
pengalaman pembelajaran setelah ditulis ternyata bisa diunggah di website
sekolah sebagai bacaan yang bisa diakses banyak orang.
”Era global dengan segala
kegiatan pembelajaran yang dilakukan, bisa ditulis, dan diunggah pada website,” ungkapnya.
Vivi, juga tidak lupa menyampaikan harapan, melalui workshop tersebut pendidik SMA Islam
Temayang lebih semangat dalam menulis dan mendokumentasikan kegiatan
pembelajaran maupun non pembelajaran yang dilakukan.
“Literasi digital itu penting. Karenanya, mari salurkan bakat menulis bapak dan ibu baik perihal kegiatan pembelajaran dan non pembelajaran,” imbuh Vivi. (adinda/man)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar