Terharu, perasaan itulah yang
muncul pertama kali dalam benakku ketika melihat siswa-siswi kelas 10.3
menangis terisak-isak kala tim kebanggannya kalah di pertadingan fulsal class
meeting.
Entah apa yang membuat mereka
begitu sedih hanya karena kalah dalam lomba futsal,karena menurutku kalah
menang dalam pertandingan itu adalah hal biasa. Namun kata itu ternyata tidak
cukup untuk menenangkan dan mengobati perasaan mereka.
Ya, ternyata meraka begitu merasa
bersalah dan sedih karena belum bisa memberi yang terbaik kepada wali kelasnya, yang dalam
mempersiapkan pertandingan ini seluruh upaya sudah dilakukan termasuk latihan
saat liburan sekolah, dan itu tidak dilakukan oleh kelas lain.
Pengalaman ini adalah pertama
kalinya bagi saya selama bergelut di dunia pendidikan, karena memang ini juga
yang pertama kalinya saya menjadi wali kelas dalam sejarah karirku sebagai
tenaga pendidik.
Perlu diketahui SMA Islam
Temayang Kabupaten Bojonegoro adalah Almamaterku yang memberikan segudang
pengalaman dalam mencicipi prestasi, disinilah saya pertama kali mendapatkan
peringkat kelas saat duduk di kelas 10 peringkat 2, kelas 11 peringkat 3 dan
saat dikelas 12 meraih peringkat 1.
Hal ini menjadi istimewa karena dijenjang
SD,SMP/MTs saya belum pernah mendapatkan peringkat kelas jangankan 1,2 atau
tiga di 10 besarpun belum pernah.
Di SMA Islam Temayang juga saya
pertama kali mendapat Bea Siswa yang kala itu tidak semua siswa yang bisa mendapatka
bea siswa seperti sekarang ini yang hampir keseluruhan mendapatkanya, waktu itu
hanya 3 siswa saja dari seluruh siswa kelas 10,11, dan 12. Alhamdulillah hal
ini memotivasi saya utuk selalu belajar menjadi lebih baik, yang juga tak
terlupakan adalah kepercayaan dari Pak Rasmadji kepada saya untuk mendapatkan
bea siswa ini, sekarang Beliau menjadi Pengawas.
Yang lebih membuatku semakin
terharu adalah ketika ingin masuk kuliah, betapa tidak minder kalau harus
bersaing dengan lulusan SMA-SMA ternama di kota Metropolitan Surabaya untuk
bisa masuk di POLTEK ITS.
Alhamdulillah berkat dukungan
dari SMA Islam Temayang saya bisa masuk kuliah tanpa tes dengan melampirkan
Surat Keterangan Siswa Berprestasi yang menerangkan bahwa saat duduk di bangku
SMA saya selalu menjadi siswa dengan nilai 3 terbaik disemua tingkatan kelas,
yang waktu itu masih di Pimpin oleh Pak kasidjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar